RSS

Pembangunan PLTU Bunton Diduga Bakal Rampas Ekonomi Nelayan

Senin, 24 Mei 2010 | 00:56 WIB
Pembangunan PLTU Bunton Diduga Bakal Rampas Ekonomi NelayanLokasi PLTU Cilacap di desa Bunton (foto: berita-cilacap)
Cilacap - Kehadiran PLTU I di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, yang ada sekarang ini telah merampas ekonomi 23.000 nelayan setempat. Sehingga, delapan kelompok nelayan Cilacap secara tegas menolak rencana pembangunan PLTU Cilacap II di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
"Sebagai contoh, PLTU I Karangkandri telah menyebabkan kerusakan lingkungan laut serta dirampasnya wilayah tangkapan ikan oleh kapal tongkang pengangkut batu bara. Itu menjadi alasan kita untuk menolak keberadaan PLTU II di Bunton ini," kata Ketua Kelompok nelayan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC), Srigito, hari Minggu 23 Mei 2010.
Srigito mengatakan, sudah ada delapan kelompok nelayan di Cilacap yang menyatakan sikap penolakan rencana pembangunan PLTU Bunton. "Kita sudah berkomunikasi dan melakukan pertemuan dengan tujuh kelompok nelayan lainnya membahas masalah ini," katanya.
Menurut dia, keberadaan PLTU Karangkandri itu saja sudah sangat merugikan nelayan. Dampak buruk terhadap lingkungan operasional PLTU telah merampas penghasilan nelayan. Alasannya, pertama, perairan Cilacap sudah tidak ada ikannya lagi sebab air panas limbah operasional PLTU dibuang ke laut. Akibatnya adalah ikan-ikan lari menjauhi lokasi sekitar PLTU. Selain itu, tutur Srigito, tumpahan batu bara di wilayah area tangkap nelayan juga menjadi penyebab larinya ikan dari wilayah tersebut. Alasan kedua, adalah aktivitas kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Cilacap. Setiap hari ada lima hingga tujuh kapal tongkang membuang jangkar di perairan Cilacap untuk menunggu proses bongkar muatan di dermaga PTLU. Antrean kapal tongkang tersebut memenuhi area wilayah tangkap nelayan.
Dia menyebutkan, keluhan nelayan terhadap dampak lingkungan yang diakibatkan aktivitas kapal tongkang batu bara itu, bukan hanya berasal dari kelompok nelayan PPSC saja. Tapi juga dari tujuh kelompok nelayan lain di Cilacap.
Dihubungi pers secara terpisah, Wakil Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamudji, berjanji  bahwa pihaknya akan mempertemukan dengan pihak PLN terkait dengan keluhan nelayan tersebut. "Tetapi yang pasti, pembangunan PLTU Bunton sudah melewati berbagai macam riset dan kajian. Pembangunannya pun telah melalui prosedur Amdal. Kalau soal alur pelayaran, nanti bisa diatur, supaya kapal pengangkut batubara tidak mengganggu aktvitas nelayan," tuturnya.
Semua pihak menyadari, untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, pemerintah berencana membangun dua PLTU berbahan bakar batu bara di Kabupaten Cilacap. Salah satu PLTU tersebut, kini sudah beroperasi dan berlokasi di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan. Sedangkan PLTU Bunton, yang semula direncanakan akan mulai dibangun 2008, rencananya akan mulai dibangun pada 2011. Proses pembebasan tanah untuk lokasi PLTU tersebut, sudah dilaksanakan pemerintah meski memang ada masalah korupsi dalam proses pembebasan tanah tersebut. PLTU Bunton itu sendiri, rencananya akan memiliki kapasitas produksi daya listrik sebesar 2 kali 300 megawatt (MW). Sama dengan kapasitas produksi PLTU Karangkandri. Sedangkan nilai proyek fisiknya, mencapai Rp 1,89 trilyun. (roch/ian/per)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar